Archive for June, 2009

June 29, 2009

KESEIMBANGAN RASIO DAN PERASAAN dalam memburu HUNIAN

KESEIMBANGAN RASIO DAN PERASAAN dalam memburu HUNIAN

KESEIMBANGAN RASIO DAN PERASAAN dalam memburu HUNIAN
Setelah diamati dan mempunyai pengalaman sendiri, saat mencari rumah kebanyakan konsumen akan butuh waktu antara rentang 3 bulan sampai dengan 6 bulan. Hal tersebut harus bisa dimaklumi. Mengapa ? Terjadi perang batin yangberkecamuk di diri konsumen, yaitu mencari sebuah keseimbangan yang ideal antara logika rasio dan perasaan yang ingin konsumen dapatkan. Secara umum konsumen akan memakai :
Pendekatan Rasional :
1. Harga Rumah
Secara rasional, konsumen akan melihat dan memilah-milah harga. Mereka akan membatasi pilihan yang akan konsumen putuskan sesuai dengan kondisi daya beli yang berhubungan langsung dengan dana yang mereka miliki.
2. Lokasi Hunian.
Logikanya, konsumen akan mencari sebuah lokasi yang mendukung kinerja mereka sehari-harinya. Faktor geografis alam sekitarnya, apakah representative untuk konsumen jadikan tempat tinggal. Konsumen akan menghindari sebuah tempat tinggal yang mengandung resiko, khususnya resiko dari faktor alam geografisnya. Misalnya daerah rawan banjir, rawan longsor, gunung meletus, rawan gempa, dan kesulitan akan air bersih.
3. Fasilitas.
Konsumen akan mencari secara maksimal, apa yang akan mereka dapati jika kelak tinggal di lingkungan yang mereka pilih. Ketersediaan fasilitas sosial seperti sekolah, rumah sakit, rumah ibadah, telepon dan lain-lain, serta fasilitas hiburan seperti arena bermain anak, taman, dan pertokoan, fasilitas internet, air bersih, CCTV, serta fasilitas umum yang secara khusus disediakan bagi penghuni kawasan perumahan (missal : club house, fitness, minimarket).
4. Ijin dan Legalitas
Sangat penting bagi kejelasan atas hak-hak secara legal (di mata hukum negara tentunya) yang akan ditanggung oleh konsumen dari si pengembang. Konsumen tidak akan mau menanggung resiko kerugian secara material dan immaterial dari sebuah legalitas. Hati – hatilah memilih sebuah pengembang perumahan, pilihlah pengembang yang sudah mempunyai reputasi yang bersih dan mampu menyediakan hak anda sebagai konsumennya secara legal dan dapat dipertanggungjawabkan.
5. Nilai Investasi.
Sisi keuntungan (dari segi financial tentunya), yang akan didapatkan oleh konsumen di masa yang akan datang. Tentu konsumen akan antusias untuk mencari sebuah hunian yang mengandung nilai jual (hunian) secara jangka panjang yang terus naik, ditilik dari inflasi tanah beserta hunian yang konsumen miliki.
Perasaan :
1. Pengadaan anggaran.
Pemilihan cara pembayaran akan membuat psikologis konsumen menjadi ringan dalam pengadaan dana yang harus mereka sediakan. Efeknya, konsumen tidak akan dihantui besarnya anggaran keuangan rumah tangga. Dalam rumah tangga, sudah barang tentu manusia membutuhkan dana yang tidak sedikit dalam rangka memutar roda kehidupannya. Alangkah bijaksananya, apabila secara bertahap kita mampu mengurangi beban-beban anggaran di dalam hidup kita sehari-hari.
2. Citarasa.
Hunian merupakan jodoh bagi si penghuni. Konsumen diharapkan akan menemukan kepuasan secara batin. Rumah merupakan pengejawantahan sifat dan karakter siapa penghuninya. Identitas penghuni akan muncul secara alami dan berkelanjutan.
3. Harapan.
Konsumen akan mempunyai impian terhadap huniannya kelak. Mereka akan mensetting sebuah pola hidup secara terus menerus. Mulai dari masa lajang, mempunyai pasangan, kemudian keturunan. Bagaimana mereka akan mengasuh, membesarkan, serta mendidik anak – anaknya, sangatlah berhubungan dengan kondisi lingkungan hunian yang konsumen pilih di waktu yang lalu.
4. Tujuan.
Faktor yang tak ternilai dengan uang berapapun. Dengan ketenangan hidup yang mereka temukan di dalam rumah tinggalnya, secara tidak sadar akan mendatangkan sebuah kenyamanan sekaligus ketentraman secara lahir maupun batin. Inilah puncak dari keinginan yang konsumen dapatkan saat menentukan tempat tinggalnya.
Wujudkan semua imajinasi serta keinginan anda, tanpa meninggalkan perasaan dan hati nurani kita masing – masing. Bersikaplah sabar dan jangan terburu – buru memilih sebuah hunian, apalagi tergiur dengan kata – kata manis dari si pengembang, ingat, konsumen adalah raja. Ada orang bijak berkata, “memilih rumah jauh lebih mudah dan cepat daripada saat manusia tersebut menempatinya” (red-rumahjogja)